Minggu, 12 Januari 2014

// // Leave a Comment

Pengalaman Seru Mengelola Bisnis Penjualan Stiker Kecil (Offline)

Hari ini, saya bakalan share mengenai pengalaman seru saya selama mengelola bisnis offline.

Blog ini memang bukan tentang bisnis untuk topik utama, tapi karena nge-blog adalah bisnis juga sebenarnya, jadi saya share aja tentang bisnis (offline). :)

Bisnis offline yang saya tekuni dulu adalah bisnis penjualan stiker. Waktu itu saya masih kelas 4 sd, sekitar dua tahun lalu. Entah kenapa karena waktu itu saya sangat suka edit gambar, saya terpikir untuk membuat stiker dan poster yang akan dijualkan pada teman-teman kelas saya.

Dan, hm... Saya pikir itu adalah ide bisnis menguntungkan, bagaimana tidak? Saat itu bintang-bintang korea, sepak bola, dan artis lain benar-benar disukai semua teman saya.

Akhirnya, saya meminta ayah saya untuk membantu, dan alhamdulillah dia masih bisa membantu saya. Jadi, dalam hari pertama, saya bisnis sendiri. Di kelas saya promosikan stiker saya, pada teman-teman, dan ternyata alhamdulillah banyak juga yang beli pada hari pertama itu (sekitar 50% terjual), lumayan bagi saya. :D

Pada hari kedua, saya lebih serius karena menyadari peluang besar. Saya pun mempromosikan dengan sistem pesan barang - dapat barang (sorry kalau gak ngerti karena saya karang sendiri sistem ini, hahaha...). Teman saya nanti akan memesan stiker atau gambar yang ingin dia beli, nanti saya akan cari gambarnya lalu saya printkan. Dan ternyata saat itu hampir semua teman saya berebutan ingin beli, saya jadi agak kerepotan juga, haha... Dan waktu itu satu teman bisa pesan 2 hingga 10 stiker.

Prosesnya kira-kira seperti ini :

Untuk membuat stiker setelah saya mendapat pesanan yang bisa diatur oleh teman, yaitu besar kecil stiker-nya bisa diatur, dan tentu yang besar lebih mahal. Waktu itu saya jual 2 stiker 500 rupiah. Dan dalam satu kertas saya bisa memuat stiker berharga 5000 rupiah, dan kertas tempel untuk buat stiker waktu itu harganya sekitar 2000 rupiah. Jadi keuntngannya banyak juga. Saya cari gambar pesanan teman saya di google, saya printkan dan edit lewat software gratisan PhotoScape, lalu ayah saya yang memotongnya. Besoknya saya kasih dan teman-teman langsung bayar.

Hingga hari ketiga, saya mulai sadar kalau saya akan kewalahan, akhirnya saya minta bantuan teman saya untuk bantu. Dan syukur, saya berhasil dapat keuntungan lebih besar, karena lebih banyak pembeli bahkan dari kelas lain, ya semacam viral gitu...

Waktu itu saya bisa dapat 50.000 rupiah dalam sehari (kertas 20.000-an, berarti untung setengahnya.), biasanya 5.000 rupiah saya kasih pada teman saya yang sudah bantu. Tapi esoknya saat saya kasih dia nolak, aneh kok ndak mau uang, tapi ya mungkin aja dia senang bantu saya aja, hehehe...

Pengalamannya 3 hari itu benar-benar luar biasa, untung banyak. Anda bisa lihat kan, jika kita punya ide bagus coba aja, gak usah malu-malu. Siapa tahu bisa dapat untung lumayan kayak saya.

Dan cerita ini saya sudahi dulu, saya akan lanjutkan ke part berikutnya karena sebentar lagi saya mau main futsal bareng temen-temen.

Sampai jumpa di post berikutnya!

0 komentar:

Posting Komentar